BeritaTerkiniIndonesia - Sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang pendaki menggunakan paralayang untuk turun dari puncak Gunung Agung menjadi viral di media sosial. Pendaki tersebut diduga merupakan warga negara asing (WNA) yang nekat melakukan aksi tersebut tanpa izin resmi.
Dalam video yang beredar, terlihat pendaki mengenakan perlengkapan paralayang lengkap sebelum meluncur dari puncak gunung yang dikenal sakral oleh masyarakat Bali. Aksi ini memicu beragam reaksi, mulai dari kekaguman hingga kecaman, terutama dari warga lokal yang menganggap Gunung Agung sebagai tempat suci.
Pihak Balai Taman Nasional Bali Barat (BTNBB) dan otoritas terkait menyatakan sedang menyelidiki identitas pendaki tersebut. Kepala BTNBB, I Ketut Eka, menyebut bahwa pihaknya belum menerima laporan terkait aktivitas paralayang di kawasan Gunung Agung. “Gunung Agung adalah kawasan yang dihormati secara adat dan agama. Kegiatan seperti ini memerlukan izin khusus, baik dari otoritas maupun masyarakat adat,” ujarnya.
Di sisi lain, netizen ramai-ramai menyoroti keberanian pendaki tersebut, namun banyak juga yang mengecam aksi tersebut sebagai bentuk pelanggaran budaya dan norma lokal. Beberapa komentar menyebut aksi ini sebagai tidak menghormati tradisi setempat dan bisa menimbulkan konsekuensi hukum.
Pihak Desa Adat Besakih, yang wilayahnya meliputi Gunung Agung, juga mengecam aksi tersebut. Mereka menegaskan bahwa segala aktivitas di Gunung Agung harus melalui koordinasi dengan desa adat. “Kami akan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan kejadian ini tidak terulang,” ujar seorang perwakilan desa adat.
Hingga kini, pendaki tersebut belum diketahui keberadaannya, dan pihak berwajib terus berupaya mengidentifikasi serta mengevaluasi tindakan hukum yang sesuai. Aksi nekat ini menjadi peringatan bagi wisatawan agar mematuhi aturan dan menghormati nilai budaya di destinasi wisata.