beritaterkini-indonesia.com -- Pura Lempuyang Luhur, salah satu destinasi spiritual dan wisata paling populer di Bali, akan menghentikan sementara kunjungan wisatawan selama lima hari pada 19–23 November 2025. Kebijakan ini diumumkan oleh pengelola pura sebagai bagian dari agenda keagamaan yang membutuhkan suasana khusyuk serta ruang yang lebih leluasa untuk umat beribadah.
Penutupan sementara ini dilakukan guna memberikan kesempatan penuh kepada umat Hindu untuk melaksanakan rangkaian upacara besar tanpa gangguan aktivitas wisata. Pihak pengelola menjelaskan bahwa intensitas upacara selama periode tersebut cukup tinggi, sehingga akses bagi wisatawan perlu dibatasi.
Menurut keterangan yang beredar, upacara yang berlangsung selama lima hari itu melibatkan sejumlah prosesi penting yang dilaksanakan dari pagi hingga malam hari. Kegiatan tersebut dianggap sakral dan memerlukan ketenangan, terutama mengingat status Pura Lempuyang sebagai salah satu pura tertua di Bali.
Selain alasan keagamaan, penutupan ini juga dimaksudkan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan baik bagi umat maupun wisatawan. Pada periode upacara, area pura biasanya dipenuhi oleh umat yang datang dari berbagai daerah, sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan kepadatan berlebihan jika wisatawan tetap diizinkan masuk.
Para pelaku pariwisata di sekitar kawasan Lempuyang telah diberi informasi lebih awal mengenai rencana penutupan ini. Mereka diharapkan dapat menyampaikan pengumuman kepada para wisatawan agar tidak terjadi kesalahpahaman maupun ketidaknyamanan saat hari-H berlangsung.
Wisatawan yang telah merencanakan kunjungan pada tanggal tersebut disarankan untuk mengatur ulang jadwal perjalanan mereka. Bali tetap memiliki banyak alternatif destinasi yang bisa dikunjungi, sehingga perubahan rencana diharapkan tidak mengurangi pengalaman wisata secara keseluruhan.
Pihak pengelola Pura Lempuyang menegaskan bahwa pura akan kembali dibuka seperti biasa pada 24 November 2025. Mereka berharap para pengunjung dapat memahami dan menghormati keputusan ini, mengingat pentingnya pelaksanaan upacara keagamaan bagi masyarakat setempat.
