Proyek Drainase di Kedisan Dinilai Tidak Efektif, Warga Sebut Pembangunan Sia-sia

BeritaTerkini.Info
0

beritaterkini-indonesia.com -- Pembangunan drainase di Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani, Bangli, menuai keluhan warga yang disampaikan melalui aparat desa. Proyek yang seharusnya menjadi solusi banjir akibat aliran air bah itu dianggap tidak memberikan dampak signifikan, lantaran genangan masih terus terjadi meski drainase telah dibangun. Karena tidak berfungsi optimal, proyek ini dinilai hanya menghabiskan anggaran.

Perbekel Kedisan, I Nyoman Gamayana, pada Selasa (25/11/2025) menjelaskan bahwa ketidakefektifan drainase tersebut disebabkan adanya perbedaan antara usulan perencanaan desa dan pelaksanaan di lapangan oleh pemerintah. Keluhan ini bahkan telah ia sampaikan melalui akun media sosial Pengaduan 24 Jam Bangli Era Baru. Ia memaparkan bahwa banjir merupakan persoalan lama yang selalu muncul setiap musim hujan di wilayah Kedisan.

Menurut Gamayana, banjir terjadi karena air bah dari area tegalan membawa material pasir dan lumpur yang kemudian menutup jalan, terutama di area pertigaan Desa Kedisan menuju Desa Buahan. Usulan terkait penanganan masalah ini telah berulang kali diajukan melalui Musrenbangcam hingga ke tingkat kabupaten, provinsi, bahkan pusat. Bahkan, dinas terkait yang sempat meninjau lokasi sudah diberi informasi tentang jalur masuknya air bah.

Ia menyebutkan bahwa drainase besar yang dibangun pada 1979 sebenarnya pernah berfungsi mengalirkan air ke Danau Batur, namun kini sudah tertimbun dan tidak bisa digunakan. Ketika proyek baru akhirnya direalisasikan, hasilnya justru tidak sesuai dengan jalur yang diajukan oleh pemerintah desa.

Gamayana menuturkan bahwa pihaknya sudah menyampaikan protes sejak awal pengerjaan karena lokasi drainase yang dibangun tidak berada pada jalur utama datangnya air bah. Namun, karena proyek tersebut merupakan kewenangan pemerintah daerah dan merupakan proyek pusat yang dilimpahkan ke Kabupaten Bangli, pihak desa tidak bisa berbuat banyak.

Akibatnya, saat hujan turun, air tidak dapat mengalir masuk ke drainase baru sehingga fungsi saluran tersebut tidak berjalan. Banjir tetap terjadi selama sekitar dua jam sebelum akhirnya air meresap ke tanah.

Ia meminta Bupati, DPRD, dan instansi terkait turun langsung memeriksa kondisi di lapangan dan memastikan apakah pengerjaan proyek oleh rekanan sudah sesuai dengan standar. Sementara itu, Kadis PUPR Bangli, Dewa Agung Suryadarma, mengatakan pihaknya masih menelusuri kewenangan proyek tersebut. Menurutnya, jalur Penelokan–Kedisan merupakan kewenangan provinsi, sehingga pihaknya perlu memastikan terlebih dahulu apakah pembangunan drainase di Kedisan memang berada di bawah mereka. (*)

Tags
  • Lebih baru

    Proyek Drainase di Kedisan Dinilai Tidak Efektif, Warga Sebut Pembangunan Sia-sia

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)