beritaterkini-indonesia.comDalam rangka mencegah potensi bencana saat musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana bersama sejumlah instansi terkait melakukan langkah antisipatif dengan memangkas dan menebang pohon perindang di jalur utama. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan akibat pohon tumbang yang membahayakan pengguna jalan.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, mengatakan bahwa prioritas penebangan difokuskan pada pohon-pohon yang sudah mati atau terlalu rimbun, terutama di jalur padat seperti Jalan Denpasar–Gilimanuk. “Banyak pohon berisiko tumbang karena mati dan rimbun. Saat musim hujan, risikonya meningkat, sehingga harus ditebang lebih awal agar tidak menimbulkan korban,” ujar Agus Artana, Selasa (11/11/2025).
Selain pohon tumbang, BPBD juga menyoroti potensi banjir yang mengancam kawasan permukiman di tepi sungai. Hasil asesmen menunjukkan kondisi kritis di beberapa daerah aliran sungai, termasuk Sungai Ijo Gading di belakang Polres Jembrana, yang mengalami pendangkalan parah akibat sedimentasi dan penyempitan aliran.
“Kondisi tersebut sering menyebabkan air meluap ketika debit meningkat dan menggenangi area sekitar,” tambahnya.
Untuk mengatasi hal ini, BPBD merekomendasikan normalisasi sungai di beberapa titik, antara lain sepanjang 200 meter di sisi barat Jembatan Ijo Gading dan 50 meter di kawasan Pangkung Lampah Pendem, dari Jembatan Jalan Pahlawan menuju Sungai Ijo Gading.
Melalui langkah mitigasi dan penanganan tersebut, diharapkan risiko banjir dapat ditekan, aliran sungai menjadi lebih lancar, serta keamanan warga di sekitar bantaran sungai tetap terjaga.