BLANTERORIONv101

Pertemuan Netanyahu-Trump: Akankah AS Mengambil Alih Jalur Gaza?

5 Februari 2025


BeritaTerkiniIndonesia -  Dalam pertemuan terbaru dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluarkan pernyataan mengejutkan mengenai Jalur Gaza. Trump menyebut bahwa Amerika Serikat kemungkinan akan mengambil alih kendali atas wilayah yang saat ini menjadi pusat konflik antara Israel dan kelompok Hamas.

Pernyataan ini langsung memicu beragam reaksi dari berbagai pihak, baik di tingkat internasional maupun dalam negeri AS. Trump, yang berencana kembali mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2024, menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah diskusi tertutup yang bocor ke media. Ia mengklaim bahwa intervensi langsung dari AS bisa menjadi solusi untuk menghentikan konflik berkepanjangan di kawasan tersebut.

Respon terhadap pernyataan ini datang dari berbagai pemimpin dunia. Kementerian Luar Negeri Palestina menyebutnya sebagai bentuk "kolonialisme baru" dan pelanggaran terhadap hak-hak rakyat Palestina. Sejumlah pemimpin dari Uni Eropa dan negara-negara Arab mengecam pernyataan Trump sebagai langkah yang dapat semakin memperburuk ketegangan di Timur Tengah.

Sementara itu, dari pihak Israel, Netanyahu sendiri tidak memberikan komentar langsung mengenai pernyataan Trump. Namun, beberapa pejabat Israel menyatakan bahwa mereka masih memprioritaskan operasi militer di Gaza dan menilai keterlibatan langsung AS sebagai skenario yang tidak realistis.

Para pengamat menilai bahwa pernyataan Trump bisa menjadi bagian dari strategi politiknya menjelang Pilpres AS. Dengan mendukung kebijakan pro-Israel yang lebih ekstrem, ia mungkin mencoba menarik dukungan dari kelompok konservatif dan lobi-lobi pro-Israel di Washington.

Namun, intervensi AS di Gaza bukanlah langkah yang mudah. Secara historis, setiap upaya pihak luar untuk mengendalikan wilayah Palestina selalu berujung pada perlawanan sengit. Selain itu, langkah semacam ini berpotensi melibatkan AS dalam konflik militer yang lebih luas di kawasan tersebut.

Meskipun pernyataan Trump masih bersifat spekulatif, dampaknya sudah terasa di panggung politik internasional. Dengan meningkatnya eskalasi di Gaza dan sikap AS yang selama ini pro-Israel, pernyataan Trump berpotensi menambah ketegangan di kawasan yang sudah lama berkonflik. Apakah AS benar-benar akan mempertimbangkan langkah ini, atau hanya bagian dari retorika politik Trump? Waktu akan menentukan bagaimana dunia merespons pernyataan ini di masa mendatang.

Komentar