BLANTERORIONv101

Pernyataan Trump Soal Zelensky sebagai Diktator Picu Kemarahan Ukraina

21 Februari 2025

BeritaTerkiniIndonesia -- Pernyataan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai seorang diktator memicu reaksi keras dari pemerintah Ukraina. Pejabat tinggi di Kyiv menilai komentar Trump sebagai tuduhan tidak berdasar yang dapat memperkeruh hubungan diplomatik di tengah perang yang masih berlangsung melawan Rusia.

Juru bicara pemerintah Ukraina menyebut pernyataan Trump tidak hanya keliru, tetapi juga merugikan perjuangan Ukraina dalam mempertahankan kedaulatan dari agresi Rusia. Menurut mereka, Zelensky adalah pemimpin yang terpilih secara demokratis dan saat ini berusaha mempertahankan negaranya dari serangan militer yang terus berlanjut.

Sementara itu, berbagai media internasional menyoroti pernyataan kontroversial Trump, yang sebelumnya juga pernah meragukan dukungan penuh Amerika Serikat terhadap Ukraina. Banyak pihak khawatir bahwa jika Trump kembali berkuasa, kebijakan luar negeri AS terhadap Ukraina bisa berubah secara drastis.

Sejumlah analis politik melihat pernyataan Trump sebagai bagian dari strategi politiknya menjelang pemilu di Amerika Serikat. Dengan mengambil sikap yang lebih kritis terhadap Zelensky, ia berusaha menarik dukungan dari kelompok yang skeptis terhadap bantuan militer dan finansial AS untuk Ukraina.

Namun, banyak anggota parlemen Amerika, termasuk dari Partai Republik, menegaskan kembali dukungan mereka terhadap Ukraina. Mereka menekankan bahwa perang melawan Rusia bukan hanya tentang Ukraina, tetapi juga mempertahankan nilai-nilai demokrasi dan stabilitas global.

Di pihak lain, Rusia tampaknya menyambut baik pernyataan Trump. Media pro-Kremlin menggunakan pernyataan tersebut sebagai propaganda untuk melemahkan citra Zelensky di mata dunia. Kremlin mengklaim bahwa hal ini membuktikan adanya perpecahan di antara sekutu-sekutu Ukraina.

Meski menuai kecaman, Trump hingga kini belum mengklarifikasi ucapannya atau menarik kembali pernyataannya. Sementara itu, pemerintah Ukraina terus berusaha meyakinkan dunia internasional bahwa mereka tetap berada di jalur demokrasi dan membutuhkan dukungan penuh dalam menghadapi agresi Rusia.

 

Komentar