Sebagai bagian dari Operasi Aman Nusa II yang merupakan operasi kemanusiaan dalam penanggulangan bencana, Polda Kepri bersama tim gabungan berhasil merampungkan misi pencarian dan evakuasi korban longsor di Perumahan Tiban Koperasi, Blok S, Kota Batam.
Operasi yang melibatkan sinergitas lintas instansi tersebut dilaksanakan sebagai respon cepat atas bencana yang terjadi akibat tingginya curah hujan sejak Minggu malam.
Pada kesempatan tersebut, Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol. Zahwani Pandra Arsyad, S.H., M.Si., mengatakan setelah melalui upaya pencarian intensif selama kurang lebih 16 jam, tim gabungan yang terdiri dari 375 personel Polri, 88 personel TNI, dan 138 personel dari instansi terkait, seperti BPBD, Basarnas Kota Batam, Satpol PP, Pemadam Kebakaran, dan masyarakat setempat, berhasil mengevakuasi dua korban terakhir yang sebelumnya masih dalam pencarian.
Kedua korban ditemukan pada Senin (13/1/2025) sekitar pukul 15.35 WIB dalam kondisi meninggal dunia.
“Kedua korban ditemukan tertimbun material longsor dengan kedalaman sekitar dua meter.
Proses pencarian melibatkan alat berat untuk mengangkat material longsor dan unit K9 yang mendeteksi keberadaan korban di area yang sulit dijangkau.
Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dibawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” kata Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol. Zahwani Pandra Arsyad, S.H., M.Si.
“Kami bersyukur kedua korban yang sempat hilang akhirnya ditemukan oleh tim gabungan.
Meskipun situasi di lapangan cukup menantang, namun kerja keras dan kolaborasi yang baik membuahkan hasil.
Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses evakuasi ini.” kata Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol. Zahwani Pandra Arsyad, S.H., M.Si.
Proses pencarian korban menemui berbagai kendala, seperti cuaca yang masih belum menentu dan kondisi tanah yang belum stabil.
Namun, dengan bantuan unit K9 dan alat berat, tim berhasil mengangkat material longsor di lokasi yang sulit dijangkau, jelas Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol. Zahwani Pandra Arsyad, S.H., M.Si.
Sebagai bagian dari upaya pemulihan, Polda Kepri juga mendirikan dapur umum atau dapur umum untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak bencana.
Dapur umum ini menyediakan makanan siap saji bagi korban yang mengungsi dan petugas di lokasi bencana.
Selain itu, Polda Kepri juga mendirikan posko kesehatan yang memberikan pelayanan medis darurat bagi korban dan warga terdampak.
Dalam rangka mendukung pemulihan psikologis korban, Polda Kepri juga menggelar kegiatan trauma healing atau Psychological First Aid (PFA) khususnya bagi anak dan keluarga korban yang mengalami tekanan mental akibat kejadian ini.
Dengan keberhasilan evakuasi ini, maka pencarian korban longsor di Tiban Koperasi resmi dinyatakan selesai.
Setelah menemukan seluruh korban longsor di Tiban Batam, 1 Regu Satbrimob Polda Kepri & Satuan Lain dari Polres Barelang dibantu TNI dan instansi terkait tetap bersiaga di Posko Siaga Bencana Tiban guna mengantisipasi pemulihan situasi pascabencana alam longsor.
Pengerahan sarana dan personel tersebut merupakan bentuk komitmen Polri dalam memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat, khususnya dalam situasi darurat seperti ini.
Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap potensi bencana susulan.
Kami akan terus berupaya memberikan yang terbaik untuk membantu para korban.
Sejumlah barang berharga milik korban telah ditemukan dan diserahkan kepada Ketua RT 004 setempat di posko bencana.
Bantuan logistik juga mengalir dari berbagai pihak, antara lain Artha Graha Peduli dan Yayasan Buddha Tzu Chi yang memberikan bantuan sembako dan kebutuhan pokok bagi para korban dan petugas.
Partisipasi aktif masyarakat dalam Operasi Aman Nusa II turut memperlancar penanganan bencana dan meringankan beban para korban.
Terakhir, Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol. Zahwani Pandra Arsyad, S.H., M.Si., juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
Masyarakat diimbau untuk memantau informasi cuaca terkini dari sumber terpercaya dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.