BLANTERORIONv101

BGN Ungkap 40 Siswa SD di Sukoharjo Keracunan Makanan Bergizi Gratis

17 Januari 2025


BeritaTerkiniIndonesia - Sebanyak 40 siswa Sekolah Dasar (SD) di Sukoharjo mengalami keracunan makanan setelah mengonsumsi makanan bergizi gratis yang dibagikan dalam sebuah acara sosial. Kejadian tersebut berlangsung pada pagi hari di lingkungan sekolah, saat para siswa menerima bantuan makanan yang terdiri dari nasi, lauk pauk, dan susu kotak. Tidak lama setelah makanan dikonsumsi, beberapa siswa mulai mengeluhkan gejala seperti mual, muntah, sakit kepala, pusing, dan sakit perut. Kondisi tersebut memaksa pihak sekolah segera membawa siswa yang terdampak ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.

Insiden ini memicu kekhawatiran di kalangan orang tua dan masyarakat setempat, mengingat tujuan awal dari program makanan bergizi ini adalah untuk meningkatkan kesehatan anak-anak sekolah. Dugaan awal menyebutkan bahwa salah satu komponen makanan tersebut terkontaminasi oleh bakteri atau bahan berbahaya lainnya. Untuk memastikan penyebab keracunan, Badan Gizi Nasional (BGN) turun langsung ke lokasi kejadian dan mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium. Hingga kini, belum ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini, meskipun beberapa siswa masih menjalani perawatan intensif untuk pemulihan.

Orang tua siswa mengungkapkan kekecewaan mereka atas kejadian ini dan berharap pihak terkait bertanggung jawab penuh serta mengambil langkah konkret untuk mencegah insiden serupa di masa depan. Di sisi lain, BGN menyatakan komitmennya untuk memperketat pengawasan terhadap program pembagian makanan gratis di sekolah-sekolah, termasuk memastikan standar kebersihan dalam penyajian makanan. Mereka juga berencana melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur program ini guna memastikan tidak ada lagi siswa yang menjadi korban.

Kasus ini menjadi perhatian besar dan masih dalam proses investigasi lebih lanjut oleh pihak berwenang. Pihak sekolah, instansi kesehatan, dan organisasi terkait telah berjanji untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan tuntas dan menjamin bahwa keselamatan siswa tetap menjadi prioritas utama.

Komentar