BeritaTerkiniIndonesia - Menjelang Kongres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sejumlah baliho yang dianggap menyentil Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mulai bermunculan di berbagai wilayah. Fenomena ini langsung memicu respons serius dari jajaran partai.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menyatakan bahwa partai telah meningkatkan kewaspadaan menjelang kongres besar yang akan digelar dalam waktu dekat. “Kami melihat ini sebagai upaya untuk mengganggu stabilitas internal partai. PDIP sekarang berada dalam status siaga penuh,” kata Hasto kepada wartawan, Rabu (20/12).
Baliho-baliho tersebut memuat pesan-pesan provokatif yang dinilai menyudutkan Megawati dan kepemimpinannya selama ini. Beberapa di antaranya bahkan menyinggung isu regenerasi kepemimpinan di tubuh partai.
Menurut sumber internal, pemasangan baliho itu diduga kuat dilakukan oleh pihak yang ingin memanfaatkan momentum kongres untuk memecah belah PDIP. Namun, hingga saat ini, belum ada pihak yang mengklaim tanggung jawab atas aksi tersebut.
Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, menegaskan bahwa partai akan menindak tegas segala upaya provokasi. "Kami sudah menyerahkan penanganan kasus ini kepada pihak berwenang. Kongres akan tetap berjalan dengan semangat gotong royong seperti yang menjadi nilai utama partai kami," ujar Basarah.
Selain itu, DPP PDIP juga menginstruksikan seluruh kader untuk menjaga ketertiban dan fokus pada agenda kongres, yang diharapkan menghasilkan kebijakan strategis untuk menghadapi tahun politik mendatang.
“Kongres ini bukan hanya tentang partai, tapi tentang masa depan bangsa. Kami tidak akan terprovokasi,” tegas Hasto.
Sementara itu, sejumlah pengamat politik menilai kemunculan baliho tersebut sebagai bagian dari dinamika politik internal yang wajar, terutama di partai besar seperti PDIP. Namun, mereka juga mengingatkan pentingnya menjaga kondusivitas agar tidak berdampak pada stabilitas nasional.
Kongres PDIP dijadwalkan akan digelar pada awal Januari 2025, dengan agenda utama membahas strategi politik dan pemantapan arah perjuangan partai.